Sering kali kita mendapatkan masalah tetapi kita sering pula tidak atau belum bias untuk mendapatkan pemecahanya, mengapa ???
Saya akan coba berikan solusinya dengan judul yang sama seperti posting dahulu namun dengan sub yang berbeda yaitu "Kehidupan Bukan Matematika(1, 2, 3)" bagian ketiga ini.
Pemecahan masalah itu tidak ada teori yang paten walaupun ada teori yang pasti, sebab sebuah masalah adalah boleh sama, tetapi kondisi atau akar masalah kadang2 tidak persis sama…, sebab dalam penyelesaian sebuah masalah kita harus cerdas terlebih dahulu untuk menilai dan menimbang situasi dan kondisi saat itu.
Tanpa adanya orientasi pada situasi dan kondisi terlebih dahulu pada sebab atau akar masalah yang ada, maka pemecahan dengan teori yang ada hanya akan menimbulkan masalah yang baru atau akan menghasilkan hasil yang negatif ketimbang positifnya, klo tidak terjadi apa2 saja sudah bagus.
Nah kalau begitu bagaimana pemecahan masalah dengan teori yang benar ???
Jawab:
1. Lihat dahulu akar permasalahannya 2. kumpulkan informasi yang bersangkutan dengan masalah tersebut 3. Lihat situasi dan kondisi yang ada, misalkan untuk mengutarakan suatu masalah dan mencari jalan keluar untuk memecahkanya kita harus melihat kondisi yang tepat dan tempat yang pas untuk melakukanya. 4. Buat rumusan teori penyelesaian setelah melaksanakan nomor 1,2 dan 3. 5. Hasil yang maksimal dan memuaskan.
Apabila kita telah berorientasi pada situasi dan kondisi pada suatu permasalahan maka barulah dapat merumuskan teori yang akan kita gunakan untuk menyelesaikannya…
Dan menyelesaikanya dengan pasti dengan syarat data hasil orientasi 90% lengkap dan benar.
Pada dasarnya semua masalah itu sama, misalkan ada ban mobil meletus.
Masalah yang kita hadapi adalah ban mobil kita mengalami kerusakan yang menyebabkan ban itu tidak lagi dapat dipakai, tetapi untuk menyelesaikannya kita harus memperhatikan 4 langkah diatas agar mencapai langkah 5 yang otomatis.
Pertama kita pasti melihat kondisi ban, tetapi setelah kita tahu kondisi ban itu 100% rusak atau 1% rusak maka kita tidak akan bias berbuat apa2 dengan peralatan yang minim.
Lha terus bagaiman untuk penyelesaian masalah tersebut ?
Jawab:
Kita harus melihat situasi dan kondisi disekeliling agar dapat menyelesaikan masalah kita ini. Apa mengganti ban bila memungkinkan atau menambalnya tentunya setelah kita mendapatkan bengkel yang kita cari.
Nah semuanya tetap dengan ke 4 langakah diatas untuk mencapai langkah nomor 5, dengan kecerdasan kita telah merumuskan teori baru walaupun teori tersebut hanya untuk permasalahan kita sendiri, jadi inilah yang membedakan kita dengan hewan bahwa manusia itu dikaruniai akal, dan sesungguhnya manusia itu diciptakan cerdas.
Sebab kecerdasan itu menentukan pemecahan masalah, yaitu dalam kasusu diatas bisa saja kita meninggalkan mobil yang dalam keadaan seperti itu yang tidak dapat dipakai.
Nah kesimpulanya adalah orientasi (melihat akar permasalahan, penyelidikan), melihat situasi dan kondisi, perumusan masalah (menyusun teori penyelesaian) dan hasil yang maksimal.
By, Sapro
bagus banget nih, kadang masih suka grusah-grusuh...
BalasHapusbos gmn,,,,,,ko makin sangar wae kon iku cah,jane panganamu po to sob....?he????????
BalasHapusselamat pagi semuanya
BalasHapusbanner anda telah terbit, silahkan ambil banner blog follow comunity
BalasHapusThanks....dapat ngelmu baru neh. Dulu ketika masih duduk di SMU, ketika ada masalah sering curhat dengan mamah (tapi tidak pernah ke kakak satu-satune), dan kadang kalau masalah yang lebih private sering mengandalkan temen terdekat atau sekedar dicurahkan di buku harian saja.
BalasHapusNah, kini setelah menikah, suami lah yang sering menjadi dewa penolong atau sekedar shoulder to cry on. Meskipun tidak semua masalah bisa teratasi dengan baik, akan tetapi lebih mudah dan ringan ketika kita memiliki orang yang bisa turut empathy dan cancut tali wondo membantu kita he..he..he...
Nice posting, terima kasih banyak yah!
weh jian yg udah punya suami... heheh...
Hapus