VIVAnews - Menggandeng Telkomsel, PT Konten Indomedia Pratama, produsen Ponsel IMO, kembali menghadirkan ponsel bundel IMO B199-Kartu AS. Ponsel desain Qwerty ini dibanderol IMO dengan harga Rp 450.000.
IMO B199 merupakan ponsel terbaru dari IMO yang dibundel secara ekslusif bersama Telkomsel. Ponsel dengan keypad Qwerty ini merupakan ponsel dual-on GSM-GSM 900/1800 MHz.
Berdimensi 11,3 x 5,8 x 1,3 cm dan berat 106 gram, IMO B199 memiliki layar TFT QCIF (176x220 piksel) sebesar 2 inci. Melalui layar tersebut, pelanggan bisa menikmati mobile Internet, Facebook, aplikasi chat, browser WAP, pemutar audio/video, hingga radio FM.
Dengan kerja sama ini, pelanggan IMO B199 berhak mendapatkan paket perdana kartu AS dengan layanan Facebook dan chatting sepuasnya dengan tarif Rp 1.000 per hari. Untuk menikmatinya, pelanggan cukup menekan *363# kemudian memilih menu #4 atau Facebook dan Chat.
"Kita ingin memperbesar volume penjualan ponsel IMO," kata Sarwo Wargono, Direktur Konten Indomedia Pratama di sela Peluncuran Paket Bundling IMO B199-Kartu AS di Jakarta, Kamis 25 Maret 2010. "Dengan menggandeng Telkomsel, kita percaya pangsa pasar yang dijangkau bisa lebih luas," tuturnya optimis.
Menurut Sarwo, Telkomsel adalah operator seluler dengan jaringan terkuat, terutama di daerah-daerah pelosok atau rural. "Dengan begitu, kami tidak perlu khawatir dengan jangkauan pasarnya," ucapnya.
"Telkomsel juga membantu kami untuk memasarkan paket bundling ini melalui outlet-outlet mereka. Di luar itu, kami pasarkan melalui traditional market, semacam ITC atau sentra ponsel sejenisnya," papar Sarwo.
Menyinggung soal target, Sarwo enggan menyebutkan angka yang ingin dicapai dalam unit. "Kami berharap saja paket ini bisa meningkatkan volume penjualan ponsel IMO hingga 50 persen di tahun ini. Untuk mencapainya, kami coba mengekpansi pasar ke pelosok mulai sekarang," katanya.
Selain memperluas volume penjualan, dia mengaku, IMO ingin fokus untuk mengedukasi pasar tentang mobile Internet. Menurutnya, masih banyak orang, termasuk di kota besar sekalipun, yang tidak bisa membedakan Facebook dan Internet. "Ini penting. Masa membedakan Internet dan Facebook saja tidak bisa. Itu kan parah," ujar Sarwo.
Sekedar diketahui, sekitar bulan April atau Mei nanti, IMO juga berencana meluncurkan ODP (On Device Portal), semacam aplikasi portal yang mencakup beragam konten, seperti berita, aplikasi chatting, Facebook, dan lain-lain.
Sumber: http://id.news.yahoo.comIMO B199 merupakan ponsel terbaru dari IMO yang dibundel secara ekslusif bersama Telkomsel. Ponsel dengan keypad Qwerty ini merupakan ponsel dual-on GSM-GSM 900/1800 MHz.
Berdimensi 11,3 x 5,8 x 1,3 cm dan berat 106 gram, IMO B199 memiliki layar TFT QCIF (176x220 piksel) sebesar 2 inci. Melalui layar tersebut, pelanggan bisa menikmati mobile Internet, Facebook, aplikasi chat, browser WAP, pemutar audio/video, hingga radio FM.
Dengan kerja sama ini, pelanggan IMO B199 berhak mendapatkan paket perdana kartu AS dengan layanan Facebook dan chatting sepuasnya dengan tarif Rp 1.000 per hari. Untuk menikmatinya, pelanggan cukup menekan *363# kemudian memilih menu #4 atau Facebook dan Chat.
"Kita ingin memperbesar volume penjualan ponsel IMO," kata Sarwo Wargono, Direktur Konten Indomedia Pratama di sela Peluncuran Paket Bundling IMO B199-Kartu AS di Jakarta, Kamis 25 Maret 2010. "Dengan menggandeng Telkomsel, kita percaya pangsa pasar yang dijangkau bisa lebih luas," tuturnya optimis.
Menurut Sarwo, Telkomsel adalah operator seluler dengan jaringan terkuat, terutama di daerah-daerah pelosok atau rural. "Dengan begitu, kami tidak perlu khawatir dengan jangkauan pasarnya," ucapnya.
"Telkomsel juga membantu kami untuk memasarkan paket bundling ini melalui outlet-outlet mereka. Di luar itu, kami pasarkan melalui traditional market, semacam ITC atau sentra ponsel sejenisnya," papar Sarwo.
Menyinggung soal target, Sarwo enggan menyebutkan angka yang ingin dicapai dalam unit. "Kami berharap saja paket ini bisa meningkatkan volume penjualan ponsel IMO hingga 50 persen di tahun ini. Untuk mencapainya, kami coba mengekpansi pasar ke pelosok mulai sekarang," katanya.
Selain memperluas volume penjualan, dia mengaku, IMO ingin fokus untuk mengedukasi pasar tentang mobile Internet. Menurutnya, masih banyak orang, termasuk di kota besar sekalipun, yang tidak bisa membedakan Facebook dan Internet. "Ini penting. Masa membedakan Internet dan Facebook saja tidak bisa. Itu kan parah," ujar Sarwo.
Sekedar diketahui, sekitar bulan April atau Mei nanti, IMO juga berencana meluncurkan ODP (On Device Portal), semacam aplikasi portal yang mencakup beragam konten, seperti berita, aplikasi chatting, Facebook, dan lain-lain.
By, Sapro